Search This Blog

Tuesday, September 06, 2005

DARI PONDOKGEDE KE GUNUNG GEDE




TAHUN lalu, mommy punya kerja raksasa: menjadi panitia 17an di kantornya. Tahun lalu, kantornya mengadakan acara ‘’jambore jejak petualang’’. Namanya jambore, artinya ada acara kumpul-kumpul para pecinta kegiatan naik gunung. Istilahnya, para pencinta alam. Karena ‘’jejak petualang’’ adalah program di bawah urusan bagian news, maka mommy ikut sibuk.

Jarang lo mommy naik gunung. Malah, sejak kenal ayah 15 tahun lalu, sekalipun ia belum pernah mendaki gunung. Waktu kuliah mommy memang pernah ikut resimen mahasiswa. Waktu SMP juga pernah jadi anggota pramuka, bahkan sampe ikut jambore di Sibolangit, Sumatera Utara.

Setelah belasan tahun tidak ber-alam ria, dan tubuh sudah ‘’turun mesin’’ gara-gara melahirkan Dayen, tiba-tiba saja mommy memutuskan mau ikut naik gunung. Weleh-weleh…..

Ayah mengira, mommy hanya main-main. Eh, ternyata beneran. Mommy berangkat benar ke Gunung Gede! Ia naik gunung, mendaki, sampe puncak lagi.

‘’Wah, capek sekali lo, naik gunung. Aku hampir pingsan,’’ kata mommy. Ia bercerita, di berbagai pos pemberhentian, selalu beristirahat. Minum, terutama. ‘’Eh, ada anak kecil lo, dengan ayah dan ibunya, bisa jalan cepat,’’ kata Mommy. ‘’Darrel harus kita ajak suatu saat,’’ katanya.


Di puncak gunung, mommy tak lama. Setelah beristirahat, lalu upacara, mommy turun. Di sini muncul masalah baru. Untuk turun ternyata kakinya harus ngerem. Kuku pun jadi korban. Sehari setelah mommy mendarat di Jatiwaringin –kini Jaticempaka, Pondokgede, mommy berobat ke Rumah Sakit MMC, Kuningan. Dua kuku jempolnya harus dicopot.

Woalah….

2 comments:

Unknown said...

investigate this site bags replica gucci use this link click here to investigate linked here look what i found

lares said...

q2b95h2f58 v6d23z4r18 d5n95k6u15 d3i06t9r46 v1d62o3w59 o9h81n2a30